Jakarta/Wanaherang. PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia dan PT Mercedes-Benz Indonesia mendapat kehormatan untuk menyambut Duta Besar Republik Federal Jerman untuk Indonesia, H.E. Ibu Ina Lepel dan Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE), Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Bapak Taufiek Bawazier, di pabrik Mercedes-Benz Indonesia di Wanaherang untuk menyaksikan “roll-off” produksi perdana dari S-Class baru dan E-Class baru.

Dengan diperkenalkannya dua sedan mewah Mercedes-Benz baru, merek berbintang tiga sudut ini melanjutkan komitmen kuatnya sebagai satu-satunya perusahaan mobil Eropa yang berinvestasi dan merakit kendaraan di fasilitasnya sendiri di Indonesia.

 

“Kami merasa terhormat bahwa Duta Besar Republik Federal Jerman untuk Indonesia, H.E. Ibu Ina Lepel dan Dirjen ILMATE, Kementerian Perindustrian, Bapak Taufiek Bawazier telah menyaksikan peluncuran produksi S-Class baru dan E-Class baru. Sedan mewah baru dari Mercedes-Benz menjadi tolok ukur di kelasnya masing-masing dan kami bangga produk baru ini dirakit di pabrik Mercedes-Benz Indonesia di Wanaherang”, ujar Choi Duk Jun, Presiden Direktur, PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia.

 

Dalam kunjungan tersebut, perwakilan Kedutaan Besar Republik Federal Jerman untuk Indonesia dan perwakilan Kementerian Perindustrian diundang ke fasilitas produksi PT Mercedes-Benz Indonesia untuk plant tour yang dipimpin oleh Patrick Schwind, Presiden Direktur PT Mercedes-Benz Indonesia.

 

“Kami sangat bangga – bahkan selama pandemi – kami telah berhasil merakit S-Class baru dan E-Class baru. Mercedes-Benz S-Class adalah limusin mewah terkemuka di segmennya dan kami telah berhasil menerima “Green Quality Release” dari auditor independen untuk perakitan kendaraan ini di Indonesia. Kami melanjutkan jalan kami untuk merakit kendaraan Mercedes-Benz berkualitas tinggi dengan mengikuti standar kualitas bersertifikat. Kami bangga memiliki sekelompok talenta yang sangat termotivasi dan bersemangat dalam merakit mobil Mercedes-Benz untuk pelanggan Indonesia kami”, kata Patrick Schwind.

 

Mercedes-Benz dapat melihat kembali sejarah yang penuh warna di Indonesia. Perusahaan manufaktur dan perusahaan distribusi didirikan pada tahun 1970, namun kendaraan bermotor pertama yang pernah ada di Nusantara adalah Benz: Benz Victoria Phaeton. Kendaraan ini dimiliki oleh Soesoehoenan Solo, Pakoeboewono X yang membeli kendaraan tersebut pada tahun 1894, yang menandai dimulainya mobilitas di Indonesia. Pada tahun 1973, mobil penumpang Mercedes-Benz pertama dirakit di Indonesia, pendahulu dari E-Class, generasi Mercedes-Benz W 115, juga dikenal sebagai “mini”. S-Class rakitan lokal pertama – yang masih dianggap sebagai limusin termewah – di Indonesia adalah generasi W 126 – yang dikenal sebagai “eagle” atau “elang” pada tahun 1979. Pada tahun 1978, pembangunan pabrik Mercedes-Benz di Wanaherang dimulai dan operasi dimulai pada tahun 1982. Salah satu model pertama yang dirakit di sini adalah G-Class atau “G-Wagon” yang ikonik.

 

Saat ini, PT Mercedes-Benz Indonesia beroperasi di area seluas 411.000 meter persegi, dan memproduksi kendaraan berkualitas tinggi yang diharapkan oleh pelanggan cerdas dari Mercedes-Benz. 10 model Mercedes-Benz dirakit di pabrik di Wanaherang, ditujukan untuk pasar Indonesia: sedan A-Class, C-Class, E-Class dan S-Class, serta SUV GLA, GLC, GLE dan GLS, dan AMG A 35 Sedan dan GLA 35.

 

“Kami percaya bahwa dengan S-Class baru dan E-Class baru, kami dapat terus memberikan Best-Customer-Experience atau Pengalaman Pelanggan Terbaik dengan produk unggulan. Sementara E-Class baru kini hadir dengan lebih banyak kemudahan dan peralatan keselamatan, S-Class hadir dengan teknologi canggih dan kenyamanan tertinggi yang patut dicontoh. Permintaan sedan mewah Mercedes-Benz ini meningkat secara signifikan sejak diluncurkan ke pasar. Kami juga berterima kasih kepada para pemangku kepentingan dan mitra bisnis kami yang telah berkontribusi pada kesuksesan kami sejauh ini tahun ini”, kata Choi Duk Jun.

 

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Kedutaan Besar Republik Federal Jerman untuk Indonesia dan Kementerian Perindustrian Republik Indonesia atas dukungan kuatnya sehingga Mercedes-Benz Indonesia dapat melanjutkan kegiatan produksinya selama masa pandemi. Sebagai satu-satunya perusahaan otomotif Eropa di Indonesia yang memiliki fasilitas produksi sendiri, kami tetap fokus untuk merakit 10 model yang berbeda, dibuat dengan tangan oleh talenta kami yang sangat terampil dan terlatih di lini produksi”, tutup Patrick Schwind.